Sabtu, 20 Maret 2010

serukan adzan

BOLEHKAH LAFAL ADZAN
MENGGUNAKAN BAHASA SELAIN BAHASA ARAB



Ibnu Ishaq meriwayatkan:

Sewaktu Rosulullah tiba di Madinah, kaum muslimin biasa menunggu sholat pada waktu yang tidak ditentukan tanpa ada pengumuman.

Mulanya Rosulullah berniat menggunakan Terompet (seperti terompet orang Yahudi) untuk memanggil sholat. Tapi tidak jadi Beliau lakukan. Lalu menyuruh orang untuk membuat Lonceng ( seperti lonceng orang Kristen ) untuk dipukul pada setiap waktu sholat.

Dalam keadaan seperti ini, cucu Tsa’labah (Abdullah bin Zaid bin Tsa’labah) datang menemui Rosul. Ia berkata; “Ya Rosulullah, tadi malam aku bermimpi ada seseorang berjalan mengelilingiku. Ia berpakaian warna hijau sambil membawa sebuah lonceng”

Aku bertanya: “hai hamba Allah, apakah hendak kau jual lonceng itu?”
Ia menjawab: “untuk apa”
Untuk memanggil sholat berjama’ah “jawabku”
Ia bertanya; “maukah engkau kutunjukkan cara yang lebih baik?”… Serukanlah ucapan ini;…. (seperti lafal adzan yang sekarang kita dengar )

Kemudian Rosululah menyahut; ”Insya Allah, itu merupakan mimpi yang benar, segeralah temui Bilal untuk menyerukannya karena ia suaranya nyaring”

Ketika Bilal mengumandangkannya, lalu Umar bin Khattab berlari menemui Rosulullah dan mengatakan bahwa; ”Ya Rosulullah, tadi malam aku bermimpi mendengar seperti yang kudengar itu”

Rosul menjawab;” Alhamdulillah, itu seruan sholat”

Kemudian, selanjunya Bilal menambahkannya ”assholaatu khoirum minan nauum” disaat waktu-waktu shubuh.

(H.R.Ibnu Ishaq dalam Al-Maghazi II/19-20 dan H.R.Ibnu Majah, 541 dari az-Zuhri, dan H.R.Ahmad bin Hambal. IV/43 dari Sa’d bin Al-Musib. Walau hadis ini lemah namun ad-Darqutni, at-Thahawi dan al-Baihaqi mengatakan isnadnya shohih)

Ya Ayyuhal Muslimuun, Berdasarkan kisah ini;

1. Lafal adzan telah dikumandangkan sejak th 1H yang kalimat2nya jelas terkandung di dalam Al-Qur’an.

2. Oleh karena Al-Qur’an diturunkan menggunakan bahasa Arab agar kita dapat memahami dan berpikir (Q.S.Yusuf.2) dan tidak pernah sekalipun lafal ini diganti semasa Nabi, maka lafal adzan harus menggunakan bahasa Arab sebagaimana yang telah kita dengar selama ini, walau pernah terjadi di Mesir ketika dibawah kepemimpinan Sultan Kemal A.N. ada sebagian masjid mengumandangkannya dengan bahasa Mesir, namun dilarang oleh Beliau.

3. Bagaimana mungkin orang sholat menggunakan bahasanya sendiri2. Sungguh orang ini jauh dari kepemahaman dan daya pikir yang sangat rendah.

4. Wallaahu a’lam bisshowab... Kaffir ’annaa sayiaatinaa, watawaffanaa ma’al abror

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apakah anda menyukai ini

Cari Blog Ini

Pengikut

thank for your attention

maturnuwun sanget