Rabu, 17 Maret 2010

fahami cerita berikut

JASAD NABI MUHAMMAD SAW 
 DICURI SEKELOMPOK ORANG



Astaghfiru Allah al’adhim…

Al-Asnawi mengatakan: Ketika itu th 557 H / 1164 M (masa kelemahan bani Abbasyiyah). Orang2 kristen sepakat mengambil jasad Nabi dari kuburnya. Dua orang diutus menyamar sebagai rombongan ibadah haji Marocco dengan mengaku orang Andalusia.


Mereka berangkat ke Madinah dan menetap di serambi dekat kamar Nabi bagian selatan berdekatan dengan rumah keluaga Umar yg dikenal dengan Diyar Al-‘Asyrah.


Kedua orang ini menampakkan diri sebagai orang sholih, taqwa, sering silaturrohim, sholat, dan sering menziarahi kubur Nabi (kala itu bebas menziarahinya).


Namun, sesungguhnya dia sedang merencanakan sesuatu yaitu ingin mengambil jenazah Nabi.


Pada suatu malam, Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki (Kholifah yang berdomisili di Syam / Syuriah) sedang mimpi ditemui Nabi, Beliau menunjuk kedua orang lelaki berambut pirang dan mengatakan: “Hai Mahmud, selamatkanlah aku dari kedua orang ini”.


Terbangunlah Sultan dengan gelisah, kemudian dia sholat dan tidur kembali. Mimpi itu terulang kembali sampai 2 kali.


Sultan memanggil Jamaluddin Al-Muwashshali (Menteri) dan menceritakan mimpi kepadanya. Kemudian, Jamaludin mengatakan bahwa ; “Ada sesuatu kejadian di Madinah, segeralah ke sana. Jangan Tuan ceritakan mimpi itu kepada siapapun”.


Berangkatlah Sultan dan rombongan dengan perbekalan banyak dari Syam ke Madinah. Sesampai di Madinah, Sultan langsung sholat di Roudhoh dan menziarahi makam Nabi. Sejenak ia termenung tak tahu apa yang harus dilakukan.


Menteri bertanya; ”Apakah Tuan mengenal jika melihatnya”. Sultan menjawab ”ya kenal”.


Seketika itu Menteri mengumumkan; ”Sultan membawa harta banyak akan disedekahkan, tulis nama2 kalian dan datanglah ke sini untuk mengmbil jatah”.


Saat itulah Sultan meneliti orang-orang yang mirip dalam mimpinya, tapi belum ada yang nirip satupun.


Kemudian, berkatalah Sultan Mahmud; ”Adakah diantara kalian yang belum mengambil jatahnya”. Warga Madinah menjawab; ”tidak ada kecuali 2 orang Marocco yang belum mengambilnya”.


Maka, didatangkanlah 2 orang itu, dan ternyata orang ini mirip orang yang ada dalam mimpi.


Setelah Sultan menginterograsi 2 orang ini, kemudian Sultan menuju ke tempat ia bermalam dan tidak ditemukan sesuatu-pun disini. Namun, hidayah Allah menunjukkan bahwa tikar beserta papannya disingkap ternyata ditemukan galian semperti terowongan menuju ke makam Nabi.


Kedua orang ini mengatakan bahwa ; ”kami menggali tanah membentuk terowongan ke makam Nabi. Tanah hasil galiannya terkadang kami buang dekat semak belukar, terkadang pula kami buang di makam Baqi’ +/- 300m sebelah timur makam Nabi”.


Tercenganglah penduduk Madinah dan Sultan memutuskan untuk memenggal kepala kedua orang ini didekat kamar nabi sebelah timur lalu membakarnya. (diedit dari buku ”Beberapa Bagian Dari Sejarah Madinah” oleh ’Ali Hafidh penerbit ”Al-Madina Printing & Publication Co” Madinah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apakah anda menyukai ini

Cari Blog Ini

Pengikut

thank for your attention

maturnuwun sanget