MIMPI MENUNAIKAN IBADAH HAJI
Perilaku yang perlu diperhatikan dalam Penunaian Ibadah Haji antara lain memperhatikan zona waktu PERSIAPAN pelaksanaan. Tulisan ini disampaikan dalam bentuk matrik agar pembaca lebih cepat dan mudah memahaminya. Zona waktu tersebut
Persiapan ibadah haji dimaksudkan sebagai zona kegiatan sebelum jama'ah berangkat ke tanah suci. Kegiatan sistematis zona ini para jama'ah perlu memperhatikan:
1.Segeralah menetapkan niat menunaikan ibadah haji walau dalam hati (fi-qolbi)
2.Ekspresikan niat itu kehadlirat Allah (bi-lisan)
3.Lebih bersyukur jika niat ini diwujudkan dalam bentuk tindakan(bi-fi’li)
4.Ketiga hal di atas mampu mendorong untuk belajar ilmu haji. Sungguh tak mungkin, tanpa tiga hal ini orang benar-benar belajar ilmu haji
5.Bacalah (Iqra’) bahwa sebenarnya ibadah haji bukan PIKNIC / PESIAR, tidak mencari kesenangan, bahkan LUSUH, CAPEK, LAPAR, HAUS, karena ibadah haji adalah TAQORRUB
6.Sempurnakah, Bersihkah diri seseorang?, temukan jatidiri, bahwa manusia sesungguhnya zdalilatan, dhoifatan, faqirotan ( hina banyak dosa, apes tidak mengerti apapun, dan tidak memiliki sesuatu apapun)
7.Manakala manusia sudah ; Berniat. Memperoleh ilmu haji.Mampu mengekspresikan bahwa haji bukan mencari kesenangan, dan Manusia hakikatnya hina,apes, feqir maka hujamkanlah 3 hal dalam qolbu :
a.Haji bukanlah AKAL, karena takkan mampu orang
berpikir mengapa harus bersusah payah melakukan
ibadah haji. Jadikan ini adalah FADHAL Allah
b.Haji bukanlah NISAB, bahwa orang yang pergi haji
hanyalah bagi manusia yang benar-benar telah
mencapai kemampuan hartanya. Namun haji ialah
NASIB, memang inilah yang harus ditunaikan
c.Haji bukanlah HISAB, biaya yang telah dikeluarkan
takkan bisa dinilai atau dibandingkan dengan
pembelian sebidang tanah sebuah mobil mewah atau
penambahan modal usaha megah. Tetapi haji
hakikatnya INSAF, kesadaran rohani manusialah
yang mendorong untuk menunaikan ibadah
haji. Kurang cukupkah harta yang telah dimiliki,
lebih memilih mobil mewahkah ? atau lainnya.
8.Seharusnya MALU bagi orang yang membandingkan biaya perjalanan haji dengan kemewahan harta. Allah tak butuh harta manusia. Allah membandingkan kekayaan manusia dengan kekayaan seluruh isi alam yang dikuasai Allah (Q.S.Al-Imran.97) tidak malukah, sebandingkah kekayaan manusia justru Allah membandingkannya dengan kekayaan alam ?
9.Berdasarkan uraian di atas maka langkah sistematis persiapan ibadah haji :
1) Niat dalam qolbu. lisan. fi’li
2) Belajar ilmu haji
3) Tidak mencari kesenangan dalam haji
4) Taqorrub Ila-Allah
5) Haji bukan Akal tapi Fadhal
6) Haji bukan Nisab tapi Nasib
7) Haji bukan Hisab tapi Insaf
8) Tidak membandingkan biaya haji dengan sesuatu
apapun
9) Sebaik-baik bekal adalah Iman dan Taqwa
10)Menjaga kesehatan dan perbekalan seadanya
11)Hari raya I’dul Fitri mulai belajar tidak Rofas, Fusuq, Jidal
12)Insya-Allah .... Allah akan memberi hidayah dan kemudahan. Amin ya Robbal-Alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar