Kamis, 02 Agustus 2012

NUZULUL QUR'AN


ANDAIKAN  AL-QUR'AN DITULIS SELAIN HURUF ARAB 
Pernahkah kita membaca Al-Qur'an yang hurufnya bukan huruf arab?, Pernahkah kita mendengar orang lain membaca Al-Qur'an yang hurufnya bukan huruf arab?, Mampukah atau dapatkah tulisan tersebut sesuai dengan bunyi Al-Qur'an ?, Tidak sadarkah bahwa tulisan berikut pembacaannya jika tidak sesuai dengan Al-Qur'an dapat merubah Al-Qur'an itu sendiri ?
Masalah lain mungkin masih banyak yang belum tertulis di sini, namun persoalan terpenting;

Bagaimana hukumnya menulis Al Qur’an dengan selain huruf Arab? bolehkah dan Apakah hukum Al Qur’an (mushaf)  masih tetap atau tidak ?

Berikut ini, dua  pendapat berbeda;
Hukumnya hilaf antar Imam Ibnu Hajr dan Imam Romli, menuruat Imam Ibnu Hajr
haram menulis Al Qur’an dengan selain huruf arab. Ini pendapat yg paling kuat. Sedang menurut Imam Romli boleh tidak haram dan masih tetap hukumnya Al Qur’an dalam hal membawa dan menyentuhnya.
Keterangan ini berdasarkan atas kitab I’anatut Tholibin I/67   dan  Jamal Fathul Wahab I/76 - Hasyirah at Tuhfah I/154 dan al Bijairomi ‘alal Iqna’ I/304 -  Hasyiyah al Qotyubi I/36

Pendapat Imam Romli membolehkan tersebut kalau tidak terjadi perubahan seperti tersebut dalam kitab Hasyiyah al Jamal ‘alal Minhay I/76

Penulisan Al Qur’an ke huruf latin ada manfaatnya bagi yg buta huruf Arab, tapi bahayanya lebih banyak antara lain mengurangi perhatian tehadap belajar membaca dan menulis huruf arab
Huruf latin tidak mencukupi bunyi2 huruf arab, dan bunyinya tidak akan sama dengan bunyi Al Qur’an yang berbahasa arab, sehingga dapat merubah bunyi, tulisan sekalian makna yg terkandung di dalam Al Qur’an itu sendiri, sedangkan merubah Al Qur’an hukumnya HARAM

Simpulan
  1. menulis Al Qur’an selain arab misalnya huruf latin,  antara dua Imam di atas sepakat haramnya bila merubah bunyi dan tulisannya sekaligus makna yg terkandung
  2. jika tak merubah maka menurut Imam Ibnu Hajr hukumnya tetap haram, sedang menurut Imam Romli hukumnya boleh ( pendapat dua Imam ini yg paling kuat)
  3. Menurut pendapat Ro’is ‘Am PBNU (kala itu) K.H. Bisri Syamsuri dalam kitab2 di atas: Jika menulis Al Qur’an dengan selain huruf arab dianggap boleh, maka hukumnya sama dengan mushaf didalam hal menyentuh dan membawanya. Dan jika dengan huruf  braile hukumnya boleh karena hajat. 
  4. Perlu kita pikir bersama "apakah penulisan huruf  LATIN  kini telah sesuai dan dapat mewakili semua huruf HIJAIYYAH " sehingga dapat membedakan bunyi Al-Qur'an
  5. Alhamdulillah kini pembelajaran Al-Qur'an sudah mulai sejak dini ( TK )
  6. Alhamdulillah pula para artis sudah mulai mau belajar membaca Al-Qur'an atau bagi yang belum mohon tidak membacanya di tayangan TV , karena TV merupakan media pembelajaran universal
  7. Yaa Allah beri kami petunjuk sebagaimana Engkau memberinya kepada para kaumMuttaqin, amin.

1 komentar:

apakah anda menyukai ini

Cari Blog Ini

Pengikut

thank for your attention

maturnuwun sanget